Kamis, 07 Juli 2011

MATI

Mati. Aku mati. Dan sayangnya, aku mati dibagian hati. Aku mati dan masih bisa tersakiti lagi. Ku sadari ini yang pertama kali. Yang pertama yang sulit terlupakan bukan? Ya, itu kau.

Aku tak lagi mengenalmu setelah kau kembali dari sedetik kepergianmu yang benar-benar tanpa aku. Sedetik yang pernah dan memang aku takutkan. Sedetik yang buatmu pergi tinggalkan aku. Hanya butuh satu detik.

Terpikir olehku ada yang lain yang membuat ini semua, selain Tuhan. Ada yang membawamu pergi dari genggamanku. Tapi sepertinya aku memang tak pernah menggenggammu, apa aku salah? aku takut genggamanku menyakitimu. Hanya rasa dan percaya ini ku serahkan seluruhnya, berharap itu semua cukup tuk buatmu hatimu terus bersamaku.

Aku masih tak mendapat kejelasan, dari semua yang kau jelaskan. Aku hanya tak sanggup lanjutkan pertanyaan, semakin sadari kau memang tak menginginkan. Rasanya semua baik-baik saja. Aku ingin bicara bila kau izinkan, aku ingin habiskan pertanyaan. Aku tak paksakan kau tuk bertahan.

Sekarang aku berada di titik bawah penguasaan diri. Aku tak bisa lakukan sesuatu yang buatku berdiri. Aku Luapkan emosi pun aku tak sanggup. Tulisan, teriakan, tangisan, tak mewakilkan.

Bisakah kau beritahu, apa yang harus ku lakukan?