Rabu, 26 September 2012

Who am I to you, or who are you to me?

Chely. panggilan itu masih melekat bahkan setelah aku sudah tidak 17 tahun lagi. Bukan panggilan yang buruk. Tapi identik dengan gadis kecil membawa coklat ditangan kanan dan boneka Mickey di kirinya.

"Happy New Years 2012.. saya berharap tahun ini akan banyak doa dan harapan Chely yang dikabulkan Allah. Amin.. saya tidak minta Chel yang seperti apa.. saya minta Chel seperti yang saya kenal dan tau. Chely yang selama empat setengah bulan ini menghiasi hari-hari saya.."
dengan perlahan aku membaca pesan darimu, dengan membayangkan dewasanya bahasamu yang sedang menghadapiku.

Aku merasa sangat kecil bagimu, dan kau melindungiku, sangat nyaman dan aman. Aku ingin terus seperti ini. Aku ingin ada seseorang sepertimu, yaitu dirimu, yang selalu ada di sisiku. Entah sebagai apa. Aku merasa kamu menginginkanku, entah sebagai apa pula. Benarkah? pertanyaan mudah yang aku dan kamu tidak akan pernah bisa menjawabnya.

About July, About September, 'bout You..



Juli.
Apa yang terpikirkan ketika kau menyebut bulan Juli? Bulan ke tujuh dalam setahun. Bulan dimana Ayah dan Ibu berulang tahun bersamaan. Zodiac Cancer dan Leo.

Juli tahun lalu, telah menambah hal yang terpikirkan ketika berbicara tentang Juli. Juli yang terpuruk, Juli yang lemah, yang menyakitkan. Yang membunuhku tiap harinya melebihi hari yang ada dalam bulan Juli. Yang membuat Agustus dan Septemberku berantakan.

Aku coba berdiri, tertatih. Melalui masa-masa sulit Juli itu. Dengan dibantu seseorang di bulan September. Dan aku bisa, aku sangat kuat di Awal Oktober. Aku rasa aku bisa berjalan sendiri sekarang. Terima kasih untuk seseorang di bulan September.

Lalu ternyata, seseorang di bulan September terus mengikutiku. Terus menawarkan diri untuk berjalan bersamaku. Oktober, November, Desember. Disinilah, pertahanan hati-hati ku runtuh. Lebih tepatnya, luluh. Dia melakukannya dengan perlahan. Amat sangat perlahan.

Januari. Aku rasa tidak apa-apa. Aku rasa aku akan baik-baik berjalan bersama seseorang di bulan September. Tahun baru, perjalanan baru. I feel so new.
Februari. Aku mulai menyesuaikan diri. Aku bagai tangkai berduri yang mulai berbunga.
Maret, April, Mei. Aku sudah sangat bergantung, kepadanya. Seseorang di masa September.
Juni. Aku takut. Entahlah. Aku merasa sangat amat takut. Sangat gelap. Serasa buta.
Juli. Juli tahun ini. Seakan baru tersadar tentang kesalahan. Seseorang di bulan September harus segera pergi. Harus. Rasanya bagai seorang dokter gila mengambil jantungmu melalui tenggorokan. Tercekat. Tanpa bius. Sialnya, aku sendiri mengakui kalau seseorang di bulan September harus pergi meninggalkanku. Karena aku tak bisa benar-benar meninggalkannya lebih dulu. Sial.
Agustus. I miss you like crazy. Dalam sadar, maupun mata terpejam. Di setiap hari, di setiap mimpi. Tak ada ruang yang bisa untukku sembunyi. Jadi beginilah, ku nikmati segala rasa tidak nyaman di dunia setiap hari. Aku mau mendonorkan rasa ini secara gratis kepada siapapun. Dan konyol sekali jika aku berpikir ada yang menginginkannya. Kasihan.
September. Apa yang terjadi, terjadilah. Aku tak tahu lagi harus melakukan apa. Belum tahu. Dan aku tidak bisa, tidak mau, membaginya dengan siapapun. Aku tidak bisa percaya lagi, belum bisa. Aku yakin suatu saat bisa. Tapi tidak untuk sekarang.

Untuk seseorang di bulan September tahun lalu..
Apa kau mengerti tentang semua yang terjadi? Aku merasa ini sebuah pelajaran bagiku. Apakah juga begitu bagimu? Maukah kau berjanji, tak ada lagi yang seperti ini, yang seperti diriku.. Berjanjilah kau bahagia dengan jalanmu. Bukankah sudah ku pertaruhkan? Teruslah berjalan di jalanmu, tak perlu lagi berada di sisiku.

Untukmu, untuk kalian. Jangan menertawakan seseorang yang jatuh, bahkan ketika itu terjadi karena kehendaknya sendiri. Kalian hanya tidak, belum merasakannya.